Sabtu, 01 Maret 2014

Apakah Kamus Bahasa Inggris yang Terbaik?

Banyak kamus bahasa Inggris dijual di toko-toko buku, mulai dari yang sekelas lapak di Pasar Senen hingga Gramedia dan Periplus. Namun, manakah kamus bahasa Inggris yang terbaik untuk Kompasianer sekalian? Jawaban atas pertanyaan ini tentu sangat bervariasi, tergantung dari usia dan kompetensi bahasa Inggris si pemelajar hingga bidang keilmuan yang diminati. Maka, opini dan pengalaman saya berikut ini sekadar satu dari sekian banyak preferensi.
Pemelajar pemula bahasa Inggris cenderung memilih kamus dwibahasa sebagai langkah awal. Nah, di Indonesia umumnya kita mengunggulkan kamus “klasik” dwibahasa Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris susunan Echols-Shadily, terbitan Gramedia Pustaka Utama. Kamus ini biasa juga lazim disebut “kamus pelangi” di kalangan penjual buku bekas eks-Kwitang. Sayangnya, kamus yang telah berkali-kali dicetak ulang oleh penerbit GPU ini tampaknya harus segera direvisi. Salah satu kritik terbaru, misalnya, dilancarkan Kasijanto Sastrodinomo di harian Kompas, 19 Februari lalu. Saya sendiri menilai banyak sekali definisi dan contoh kalimat yang dipaparkan dalam kamus ini memakai kosakata arkais (outdated). Bahkan, ada satu grup Facebook bernama “Kamus Echols and Shadily – A Magical Mystery Tour of Weird Words” yang menganggap kamus ini sebagai “a freaky selection of useless and bizarre vocabulary“.
Selain kamus Echols-Sadily, saya sempat berpikir tidak ada kamus dwibahasa lain yang cukup “otoritatif” dan layak dijadikan pegangan. Meski begitu, setidaknya sejak 2004 khazanah kamus dwibahasa semakin diperkaya dengan kehadiran sebuah kamus lain. Namanya A Comprehensive Indonesian-English Dictionary karangan Alan M. Stevens dan A.Ed. Schmidgall-Tellings. Di Indonesia kamus ini diterbitkan oleh Mizan dengan nama Kamus Lengkap Inggris-Indonesia. Ulasan yang berhasil saya temukan datang dari Remy Sylado dan Warief Djajanto Basorie. Sejujurnya, saya tidak pernah mengecek isi kamus ini. Akan tetapi, jika kamus ini hanya berisikan terjemahan kosakata bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris, maka kamus ini justru lebih cocok dipakai orang-orang non-Indonesia yang tertarik belajar bahasa Indonesia!
Saya kira dua kamus di atas baik. Yang jelas-jelas payah adalah kamus-kamus dwibahasa “ecek-ecek” yang memakai embel-embel “Kamus Lengkap 10 juta, 200 juta, 500 juta, 1 milyar, 5 milyar”. Isinya sama sekali tidak komprehensif, kredibilitas penerbitnya pun patut diragukan. Kompasianer, jangan pernah membeli kamus semacam itu! :-))
Ada saatnya ketika kamus dwibahasa pun tidak sanggup mengantarkan kemampuan bahasa Inggris kita ke tingkat yang lebih tinggi. Nah, pada tahap ini seorang pemelajar harus berani beralih ke kamus ekabahasa, kamus Inggris-Inggris. Saya mengambil keputusan itu sewaktu kelas 2 SMP, kalau tidak salah.
Di sini kita berhadapan dengan penerbit-penerbit internasional yang namanya sudah mendunia. Sebut saja Oxford University Press, Cambridge University Press, Chambers, HarperCollins, Longman, Macmillan, Merriam-Webster, Houghton Mifflin (yang menerbitkan The American Heritage Dictionary of the English Language), dan lain-lain.
Nah, tentang kamus ekabahasa ini, akan saya uraikan lebih lanjut pada tulisan berikutnya …. Sekarang, cerita-cerita dong, kamus bahasa Inggris manakah yang telah kamu miliki? Apakah ada keunggulan dan kelemahan dari kamus tersebut?

Interested and Interesting



1
Saya tertarik pada topic-topik yang menarik. Beberapa kata sifat dalam bahasa Inggris menggunakan akhiran –ed atau –ing. Kata-kata sifat dengan akhiran –ed mengandung makna di atau ter. Interested, misalnya, berarti ditarik atau tertarik. Sedangkan kata-kata sifat yang berakhiran –ing mengandung arti me. Jadi, interesting berarti menarik.
Berikut ini adalah beberapa kata sifat dengan akhiran –ed dan –ing.
amazed = kagum, takjub
amazing = mengagumkan, menakjubkan
amused = terhibur
amusing = menghibur
annoyed = jengkel
annoying = menjengkelkan
astonished = takjub, kagum
astonishing = menakjubkan, mengagumkan
bored = jemu, bosan
boring = menjemukan, membosankan
disappointed = kecewa
disappointing = mengecewakan
disgusted = jijik
disgusting = menjijikan
embarrassed = malu
embarrassing = memalukan
excited = bergairah, bersemangat
exciting = menggairahkan
exhausted = lelah, kehabisan tenaga
exhausting = melelahkan, menghabiskan tenaga
horrified = ketakutan, merasa seram
horrifying = menakutkan, menyeramkan
interested = tertarik
interesting = menarik
satisfied = puas
satisfying = memuaskan
terrified = merasa ngeri, ketakutan
terrifying = mengerikan, menakutkan
tired = lelah
tiring = melelahkan
Coba kalimat-kalimat berikut di-Inggriskan.
1. Dia adalah cewek yang menarik, aku tertarik padanya.
2. Belajar bahasa Inggris terlalu serius sangat membosankan.
3. Aku jengkel. Peri lakunya sangat menjengkelkan.
4. Perjalanan kami ke Jogja bulan lalu sangat menggairahkan.
5. Aku tidak puas dengan kemampuanku bicara bahasa Inggris.
6. Tugas seorang ibu rumah tangga sangat melelahkan.
7. Dia adalah seorang wanita yang mengagumkan.
8. Dia mendapat gaji yang memuaskan. Dia sangat puas.
9. Ini adalah berita yang mengerikan: Susno Duaji ditangkap.
10. Ketika aku mengucapkan kata-kata yang memalukan itu, aku sangat malu.

Hands Off, or It Will Be Handball

Dalam pertandingan sepak bola, tidak seorangpun pemain yang diperbolehkan menyentuh bola dengan tangannya, kecuali para penjaga gawang. Jika seorang pemain menyentuh bola dengan tangannya, sengaja atau tidak, dia akan mendapat hukuman karena telah melakukan ‘hand ball’.
Bahasa Inggris mempunyai ungkapan-ungkapan yang menggunakan ‘hand’
at second hand = secara tidak langsung. I heard the story at second hand. (Saya mendengar cerita itu secara tidak langsung.)
bear a hand = menolong/membantu. I will get him to bear a hand. (Saya akan menyuruhnya untuk membantu.)
by hand = dengan tangan. They did everything by hand. (Mereka mengerjakan segala sesuatunya dengan tangan.)
from hand to mouth = apa adanya. Many poor people are forced to live from hand to mouth. (Banyak orang miskin yang terpaksa hidup apa adanya.)
give a hand = menolong/membantu. I promise to give you a hand. (Saya berjanji akan membantumu.)
hand and foot = dengan rajin/giat. He works hand and foot to get more money. (Dia bekerja dengan giat untuk mendapatkan uang lebih banyak.)
hand and glove = teman akrab. He is hand and glove with me. (Dia berteman akrab dengan saya.)
hand in = menyerahkan/mengumpulkan. If you have finished doing your test, please hand in the sheet right away. (Jika kalian sudah selesai mengerjakan ujian kalian silahkan kumpulkan kertas ujiannya segera.)
hand in hand = bergandengan tangan. I saw your husband walk hand in hand with another woman yesterday. (Saya melihat suamimu jalan bergandengan tangan dengan wanita lain kemarin.)
hand on = mewariskan. He handed on the family tradition to his son. (Dia mewariskan kebiasaan keluarga itu pada putranya.)
hand out = membagikan. He handed out sweets to his friends. (Dia membagikan permen kepada teman-temannya.)
hand over = menyerahkan. They handed the thief over to the police. (Mereka menyerahkan pencuri itu kepada polisi.)
hands off = jangan menyentuh. Hands off this painting because it is still wet. (Jangan menyentuh lukisan itu karena masih basah.)
hands up = angkat tangan. “Hands up!” shouted the bank robbers. (“Angkat tangan!” teriak para perampok bank itu.)
join hand = bergandengan tangan. They joined hand and sang a song. (Mereka bergandengan tangan dan menyanyikan sebuah lagu.)
on the other hand = di lain pihak. He is rather stupid but on the other hand he is dilligent. (Dia agak bodoh tetapi di lain pihak dia rajin.)
take in hand = mengurus, mendisiplinkan. They must be taken in hand. (Mereka harus didiplinkan.)
wash o’s hand of = melepaskan tanggung jawab. I have washed my hands of his behaviour. (Saya telah melepaskan tanggung jawab terhadap tingkah lakunya.)